Banyumas – Sejumlah civitas akademika Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang tergabung dalam aliansi Laskar Poetra Soedirman mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral dalam pelaksanaan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini berbeda dengan sikap Rektor Unsoed, Profesor Ahmad Shodiq beberapa hari lalu melalui siaran media dan rekaman video.
Koordinator Laskar Poetra Soedirman, Profesor Hibnu Nugroho mengatakan gerakan ini sebagai perlawanan situasi politik menjelang proses pemungutan suara. Gerakan ini terdiri dari Profesor, Guru Besar, mahasiswa dan alumni.
“Kita memerhatikan kondisi di lapangan. Kita sebagai Poetra Laskar Soedirman tidak boleh diam. Sehingga berkumpul di sini. Hari ini Rabu Wage kalau menurut Istana hari baik,” kata Prof Hibnu yang merupakan Guru Besar Hukum Pidana, usai pembacaan maklumat, kepada wartawan, Rabu (7/2/2024)
Menurutnya ada beberapa keresahan yang timbul jika melihat sikap Presiden dalam beberapa waktu terakhir, sehingga muncul desakan dari Laskar Poetra Soedirman.
“Keresahan saat ini kalau kita lihat kan pertama kita itu krisis keteladanan, moralitas kemudian penegakan hukum yang ‘tidak maksimal’. Kita lihat angka korupsi itu anjlok 40. Dalam sejarah pemerintahan itu sesuatu yang luar biasa. Jadi bagaimana pun nantinya pemerintah siapa pun ke depannya kayaknya harus betul-betul evaluasi bagaimana kondisi ini berjalan dengan baik,” terangnya.
Dirinya memandang jika ini dibiarkan berpotensi melahirkan gerakan reformasi dari masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah diminta kembali ke koridor.
“Jangan sampai terjadi reformasi jilid 2. Ini makanya kita berkumpul mengingatkan pemerintah untuk tetap pada koridor sehingga rakyat tenang. Panganan murah coba beras sekarang Rp 16 ribu, mahal itu,” jelasnya.
Beda Sikap dengan Rektor
Prof Hibnu juga menjelaskan bahwa pemerintah saat ini dinilai tidak netral. Jika berkaca dari pemberitaan oleh media massa dalam kurun waktu belakangan.
“Tidak netral itu bisa kita lihat. Bukan kita tidak meninjau sampai sana ya, itu kan asumsi-asumsi kita tidak menilai. Tapi dari berbagai informasi yang kita lihat dari media seperti itu. Kalaupun tidak (netral) kita ingatkan. Sebelum pada putusan itu biar lebih baik. Karena legacy-nya seperti itu. Kita menginginkan legacy pemerintahan pada tahun sebelum tahun 2019 itu kan baik,” ujarnya.
Sementara itu, pihaknya menilai sikap Rektor Unsoed kemarin timbul karena adanya faktor tertentu. Meski begitu ia tidak menjelaskan lebih jauh faktor apa yang dimaksud sehingga Rektor membuat pernyataan yang menimbulkan polemik.
“Berbeda, kalau dengan Pak Rektor kemarin kan kita semua tahu. Itu tidak usah diulang, itu ada faktor x. Tapi ini adalah murni, bagaimana kita keresahan sebagai guru besar dan dosen kepada masyarakat melihat kondisi seperti ini. Berbeda kan kita lihat dari statement kemudian dari rilis, petugas sudah ada arah-arah ke sana. Itu tidak salah kepentingan beliau, kita sebagai kepentingan masyarakat meluruskan kembali,” ungkapnya.
Meski begitu, ia juga tidak mempermasalahkan sikap Rektor. Gerakan ini juga menyuarakan civitas akademika Unsoed dan mewakili suara dari sudut pandang berbeda.
“Semua mewakili, Pak Rektor juga secara formal sebagai pejabat mewakili. Ini juga mewakili. Cuma statement yang berbeda. Makanya kita mencoba setelah adanya kemarin kita imbangkan. Jangan sampai Unsoed diolok-olok dengan pernyataan kemarin. Alhamdulillah dengan adanya hari ini sentimen dari negatif menjadi positif semuanya,” pungkasnya.
Maklumat Laskar Poetra Soedirman
Sementara itu, dalam maklumat yang dibacakan oleh Laskar Poetra Soedirman terdapat 8 poin seruan yang ditujukan untuk sejumlah pihak. Beberapa poin di antaranya ditujukan untuk Presiden Jokowi. Ini isi maklumat yang dibacakan.
Memperhatikan perkembangan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat mendekati perhelatan pesta demokrasi, pemilu legislatif, pemilihan presiden dan wakil presiden Tahun 2024, kami Laskar Poetra Soedirman yang terdiri dari profesor, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan alumni menyampaikan hal-hal sebagai berikut.
- Mengimbau kepada seluruh komponen anak bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan di antara kita guna memperkokoh kesadaran kebangsaan yang ber Bhineka Tunggal Ika.
- Mendesak kepada seluruh aparat penyelenggara negara untuk mengedepankan dan mengutamakan kepentingan nasional dengan bekerja secara professional, akuntabel, serta tidak berpihak pada kepentingan yang bersifat partisan.
- Mengimbau kepada seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih pada Pemilu 2024, untuk menggunakan hak politiknya secara bebas dan bertanggungjawab.
- Mendesak kepada penyelenggara Pemilu: KPU, Bawaslu, dan DKPP untuk bersikap adil, terbuka, tidak berpihak, serta bekerja secara profesional dan akuntabel.
- Mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk selalu memelihara dan mengamalkan norma-norma kepantasan, kesopanan, moral etika dan hukum guna menciptakan tertib sosial.
- Mengutuk pejabat negara yang bertindak tidak netral, merekayasa manipulatif, merekayasa ketentuan hukum untuk kepentingan yang bersifat partisan.
- Mendesak kepada Presiden Republik Indonesia untuk bersikap sebagai pemimpin yang mengayomi, meneladani, melindungi dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.
- Jika Presiden tidak dapat melaksanakan hal sebagaimana tersebut pada poin 7, dikhawatirkan akan menimbulkan chaos.
Purwokerto, Rabu Wage 7 Februari 2024
Laskar Poetra Soedirman
Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa (Jenderal Soedirman)
Pernyataan Rektor Unsoed
Sebelumnya, dilansir detikNews, Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Prof Akhmad Sodiq memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena banyak berjasa bagi bangsa. Dia mengatakan bangsa Indonesia bisa maju dan dikenal sampai ke kancah internasional tak lepas dari peran Jokowi.
“Presiden Joko Widodo adalah seorang negarawan yang banyak berjasa bagi Negara Republik Indonesia. Di bawah kepemimpinan beliau, bangsa Indonesia mampu melakukan lompatan kemajuan di berbagai bidang utamanya pembangunan infrastruktur dan menjaga stabilitas ekonomi dan berhasil melewati masa-masa sulit periode pandemic COVID-19 dan telah mampu meningkatkan reputasi Indonesia di mata internasional, termasuk pada forum G20 dan keketuaan ASEAN, serta menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Akhmad melalui keterangan video, Jumat (2/2/2024)
Dia menuturkan Pemilu merupakan ajang mencari pemimpin yang bisa melanjutkan kerja-kerja pemimpin sebelumnya. Dia mengatakan rakyat-lah yang akan menentukan siapa pemimpin yang akan dipilih.
“Kedua, Pemilu 2024 merupakan ajang mencari pemimpin bangsa yang akan meneruskan kepemimpinan beliau, Presiden Joko Widodo. Suara rakyat akan menentukan siapa pun pemimpin terbaik yang dicintai oleh rakyat. Rakyat Indonesia telah mampu dan dapat menentukan yang terbaik untuk masa depan bangsa dan negara. Rakyat Indonesia paham, siapapun pemimpin terbaik yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Akhmad menyampaikan setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat. Namun, menurutnya, jangan sampai pendapat sekelompok orang dipaksakan untuk menjadi pendapat seluruh rakyat Indonesia.
“Ketiga, setiap orang memiliki hak, terutama hak demokrasi tanpa kecuali. Setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum tanpa terkecuali. Hal ini sudah dicapai dalam UUD 1945, silakan menggunakan haknya tetapi hindari memaksakan orang lain bahwa pendapatnya adalah yang paling benar. Pendapat sekelompok orang tidak boleh dipaksakan sebagai pendapat seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat menjaga iklim demokrasi. Dia menyebut persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan kelompok.
“Marilah kita jaga dan kita rawat iklim demokrasi, perkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok tertentu,” imbuhnya
Baca artikel detikjateng, “Laskar Poetra Soedirman Unsoed Keluarkan Maklumat Pemilu 2024, Ini Isinya”